BAB X
Tanggung Jawab Profesional
Apoteker Dalam Pelayanan Penderita
Di Rumah Sakit
Pendahuluan
Untuk melaksanakan
tanggung jawab professional apotek dalam pelayanan farmasi di rumah sakit wajib
menerapkan empat unsure dari pelayanan farmasi yaitu :
1.
Pelayanan farmasi yang baik
2.
Pelayanan profesi apoteker
dalam proses penggunaan obat
3.
Praktek dispensing yang baik
4.
Pelayanan professional apoteker
yang proaktif dalam berbagai kegiatan dan kepanitiaan yang bertujuan untuk
peningkatan mutu pelayanan kepada penderita
Pelayanan Farmasi Yang Baik
Salah
satu misi dari praktek farmasi adalah menyediakan obat-obatan, produk perawatan
kesehatan lainnya, memberikan pelayanan serta membantu penderita dan
masyarakat, dan mengupayakan yang terbaik.
Istilah “pharmaceutical care” telah ditetapkan suatu
filosofi praktik, dengan penderita dan masyarakat sebagai pewaris utama dari
kepedulian apoteker.
Praktik farmasi yang baik
adalah penetapan “Pharmaceutical Care”
Persyaratan Pelayanan Farmasi yang Baik (PFB)
Beberapa persyaratan PFB
yang dirumuskan oleh WHO sebagai berikut :
1.
Apoteker harus
mensejahterakan/keselamatan penderita di rumah sakit
2.
Penyediaan obat-obatan dan
produk perawatan kesehatan lainnya dengan mutu terjamin
3.
Penyempurnaan penulisan resep
yang rasional dan ekonomis
4.
Relavam dengan individu
Pemenuhan Persyaratan PFB
1.
Berbagai faktir professional
2.
Harus ada masukan dari apoteker
3.
Hubungan tenaga kesehatan lain
4.
Perlu ada apoteker lain sebagai
sejawat
5.
Pimpinan IFRS harus menerima
tanggung jawab
6.
Apoteker harus mengetahui obat
yang diperlukan
7.
Apoteker membutuhkan informasi
yang independen
8.
Apoteker harus menerima
tanggaung jawab pribadi
9.
Profesi apoteker harus
diarahkan
10.
Menetapkan standar nasional
untuk praktik farmasi
Persyaratan dalam praktik
Unsure utama PFB
1.
Meningkatkan kesehatan yang
baik
2.
Persediaan dan perlengkapan
obat
3.
Perawatan diri sendiri
4.
Pengaruh penulisan resep dan
penggunaan obat
Unsur tambahan PFB
1.
Mengadakan peraturan dengan
masyarakat professional
2.
Professional terhadap materi
promosi
3.
Penyebaran informasi
4.
Keterlibatan dalam semua tahap
Percobaan klinik
Standar untuk unsure-unsur
utama PFB
Standar yang mencakup proses dan fasilitas yang diperlukan perlu
ditetapkan dan diajukan kepada profesi
-
Peningkatan kesehatan dan
pencegahan kesakitan
-
Penyediaan dan penggunaan obat
dan produk perawatan kesehatan lainnya
-
Perawatan diri sendiri
-
Mempengaruhi penulisan resep
dan penggunaan obat
Dokumentasi Penelitia Dan
Praktik
Apoteker mempunyai tanggung jawab professional untuk
mendokumentasikan pengalaman dan kegiatan praktik professional dan melakukan
penelitian farmasi dan penelitian terapi
PELAYANAN PROFESI APOTEKER YANG BAIK DALAM PROSES PENGGUNAAN OBAT
Suatu istem yang sangat rumit yang terdiri atas berbagai tahap, yang
harus diselesikan untuk mencapai terapi obat yang optimal
1.
Melindungi penderita
2.
Mendeqeksi dan memperbaiki
ketidaktepatanyang diberikan
3.
Mencegah toksisitas obat
4.
Mengingatkan kepatuhanpenderita
Apoteker harus terlibat dalam proses penggunaan obat dalam sistem
perawatan kesehatan di rumah sakit. Penulisan resep bukanlah permulaan atau
akhir dari proses penggunaan oba.
Identifikasi Masalah
Penderita
Dapat berupa penyalkit atau kesakitan nyata ataukesakitan yang
mungkin. Diagnosis seorang penderita dapat relatif ederhana atau sangat rumit.
Pengobatan yang rasional dari suatu penyakit jelas tergantung pada identifikasi
yang tepat.
Penulisan Resep
Dokter mulai merencanakan menulis resep obat bagi penderita.
Apoteker perlu berpartisipasi dalam proses pemuatan keputusan tersebut
Dispensing Obat
Proses untuk memastikan kelayakan resep obat, seleksi zat aktif obat
yang memadai dan memastikan bahwa penderita atau perawat mengerti penggunaan
obat tersebut.
Pemantauan Terapi Obat
Respon penderita
berkaitan dengan titik akhir terapi yang ditetapkan pada awalnya, harus sering
diases, dan bukti merugika harus diselidiki secara berkala. Terapi obat
dipantau untuk kefektifan, ketidakefektifan dan membuat kesimpulan,
mempertahankan atau modifikasi atau menghentikan regimen obat tersebut.
Evaluasi
Penggunaan Obat (EPO)
Suatu proses jaminan mutu yang
sah secara organisai, tersruktur, dan terus-meneus, untuk memastikan bahwa obat
digunakan secara tepat, aman, dan efektif.apoteker harus bekerjasama dengan
staf medic lain untuk melaksanakan EPO.
PRAKTEK DISPENSING YANG BAIK
Dispensing obat adalah proses
yang mencakup berbagai macam kegiatan, yang dilakukan oleh seorang apoteker
serta salah satu unsure vital penggunaan obatsecara rasional. Anggapan biasa
bahwa dispensing merupakan proses rutin dan sederhana, yang tidak boleh salah.
Praktek dispensing yang baik
adalah suatu proses praktik yang memastikan bahwa suatu bentuk yang efektif
dari obat yang benar dihantarkan kepada penderita dengan benar.
Lingkungan
Dispensing
Harus bersih karena kebanyakan
obat dikonsumsi secara internal. Lingukungan medis termasuk staf, sekeliling
fasilitas fisik, rak, dan ruangan penyimpanan, ruang peracikan, permukaan yang
digunakan selama kerja, peralatan dan bahan pengemas.
Selain itu suatu sistem peraturan
persediaan harus ditetapkan berbasis obat yang digunakan terlebih dahulu, yaitu
sistem FIFO dan FEFO. Rentang terbatas dari berbagai persediaan yang akan
digunakan dengan frekuensi terbesar dan berbagai persediaan yang bergerak cepat
ini (fast Movers) dapat ditempatkan dalam daerah yang mudahdicapai oleh
personil dispensing untuk kenyamanan dan efisiensi.
Personil
Dispensing
1.
Pengetahuan tentang obat
2.
Ketrampilan kalkulasi dan aritmatik yang baik
3.
Ketrampilan dalam mengases mutu sediaan
4.
Bersifat bersih teliti, dan jujur
5.
Komunikasi yang efektif
Proses
Dispensing
Penggunaan yang konsisten dan
berulang dari produser dispensing yang baik adalah vital dalam memastikan
memastikan kesalahan diketahui dan diperbaiki pada semua tahapdari proses
dispensing.
Tahap kegiatan utama dala
dispensing antara lain :
-
Menerima dan memvalidasi resep
-
Mengkaji resep untuk kelengkapan
-
Mengerti dan Menginterpretasi resep
-
Menapis profil pengobatan penderita
-
Menyiapkan, membuat, atau meracik sediaan obat
o Memilih wadah obat
persediaan
o Formulasi (menghitung,
mengukur, menuang, mambuat)
o Pemberian etiket
-
Menyampaikan obat kepada penderita
o Kapan obat digunakan
o Cara penggunaan
o Cara menyimpan
o Peringatan tentang
efek samping
PELAYANN PROFESSIONAL APOTEKER
YANG PROAKTIF DALAM BERBAGAI KEGIATAN DAN KEPANITIAAN DI RUMAH SAKIT
Bertujuan untuk
peningkatan mutu pelayanan penderita. Berorientasi pada penderita dan berkaitan
dengan obat, apoteker harus berpartisipasi aktif, peran apoteker antara lain
dalam : PFT, Panitia Sistem Pemantauan Kesalahan Obat.
Apoteker rumah sakit
wajib memahami dan menerapkan keempat unsure utama dan pelayanan farmasi yang
telah diuraikan di atas agar apoteker dan IFRS-nya mendapat pengakuan
keberadaan dan kebutuhan bagi rumah sakit dan terutama bagi penderita dan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar